Cerita Hendranto Saddim 10 Tahun Rawat Akbar Jumbo hingga Dimasukkan di Kartu Keluarga

TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - Muhammad Akbar (31) atau kerap disapa Akbar Jumbo meninggal dunia di RSUD Majene, Selasa (24/8/2021) sekitar pukul 16.30 Wita.

Akbar Jumbo dikenal sebagai seorang penyandang disabilitas di Kota Majene.

Hendranto Saddim (32), warga Kampung Baru, Kelurahan Labuang Utara, Kecamatan Banggae Timur Majene yang selama ini merawat Akbar.

Baca juga: Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rajiun Selamat Jalan Akbar Jumbo

Baca juga: Hasil Pencarian Penumpang KM Prince Soya di Perairan Majene Masih Nihil

Ia menceritakan kebersamaannya selama kurang lebih 10 tahun bersama Akbar Jumbo.

Sebelum Hendranto memutuskan merawat Akbar, ia kerap melihat Akbar di sekitar Majene hingga tidur di pinggir jalan.

Akbar trauma tinggal bersama neneknya di Soreang, Banggae, karena sering dikurung.

Makanya ia memilih lari ke Kota Majene

"Biasa saya antar pulang, tapi Akbar tidak mau," ujar Hendranto kepada Tribun-Sulbar.com, Selasa (24/8/2021) malam.

Hendranto lantas memutuskan untuk merawatnya tahun 2010.

Awalnya, ia kesusahan merawat Akbar lantaran Akbar belum terbiasa.

Related Posts

0 Response to "Cerita Hendranto Saddim 10 Tahun Rawat Akbar Jumbo hingga Dimasukkan di Kartu Keluarga"

Post a Comment