Bisnis Migas Jalan EBT Tak Ketinggalan

VIVA â€" Perusahaan nasional kian gencar beralih ke sektor energi baru dan terbarukan (EBT) yang lebih ramah lingkungan. Tujuannya, untuk mengantisipasi energi fosil yang kian berkurang, mendukung target bauran energi pemerintah serta mengatasi isu climate change atau perubahan iklim.
Komitmen ini diimplementasikan oleh PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC). Portofolio bisnis perusahaan yang dibangun Panigoro bersaudara ini memang didominasi di sektor minyak dan gas bumi (migas). Namun tidak meninggalkan bisnis di bidang EBT yang ramah lingkungan. Keduanya dijalankan secara beriringan.
Medco diketahui memiliki tiga pilar bisnis yang hingga saat ini terus dikembangkan yaitu migas (oil and gas), pembangkit listrik (power) dan pertambangan (mining).
VP Corporate Planning & Investor Relations Medco Energi, Myrta Sri Utami menuturkan, pihaknya mendukung upaya global untuk mengatasi climate change. Saat ini, Medco juga sudah bergabung dengan Carbon Disclosure Project (CDP).
"Supporting menuju climate change, kami saat ini juga menjadi member Carbon Disclosure Project (CDP) dan akan melaporkan sesuai TFCD (Task Force on Climate-Related Financial Disclosure), standar internasional yang berlaku," ujarnya secara virtual dalam rangkaian IPA Convex 2021, dikutip Jumat 3 September 2021.
Perusahaan yang kini dipimpin Hilmi Panigoro ini mengalokasikan belanja modal tahun 2021 sebesar US$215 juta yang semuanya berasal dari kas perusahaan. Porsi yang terbesar tetap di sektor migas yaitu US$150 juta. Sisanya untuk pembangkit listrik sebesar US$65 juta.
Untuk proyek migas, saat ini Medco Energi sedang memfokuskan kegiatan hulu migas di wilayah kerja migas lepas pantai (offshore) yaitu South Natuna Blok B. Ini merupakan salah satu investasi terbesar yang dilakukan Medco pada tahun 2021 karena cadangan migas yang ditemukan di blok tersebut memang cukup besar.
0 Response to "Bisnis Migas Jalan EBT Tak Ketinggalan"
Post a Comment