Cyber Intelligence Forum hadirkan 32 pembicara pemerintah dan swasta
Forum digital itu memberikan akses eksklusif bagi peserta untuk mendapatkan perkembangan terkini mengenai keamanan siber dari para ahli dan juga menghadirkan kesempatan berjejaring, serta temu bisnis secara virtual dengan para pengambil keputusan yang dimulai pada tanggal 12 Agustus 2021.
Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Johnny G. Plate yang diwakili oleh Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Samuel Abrijani Pangerapan, B.Sc resmi membuka edisi perdana dari Cyber Intelligence Forum Indonesia 2021. Forum ini dilaksanakan dari tanggal 12 Agustus hingga 12 September 2021 dan berlangsung secara virtual.
Baca juga: Huawei investasi 100 juta dolar AS bagi ekosistem startup Asia Pasifik
Baca juga: Adopsi ekonomi digital percepat pemulihan ekonomi di masa pandemi
Forum yang diselenggarakan oleh GovWare dan PT Adhouse Clarion Events serta MASTEL (Masyarakat Telematika Indonesia) selaku Co-Host dalam acara ini, merupakan platform tepat bagi para pelaku industri untuk mengembangkan wawasan serta memperluas jaringan dengan para ahli serta para pengambil keputusan terutama dalam sektor advanced threat protection, application security, telecommunication, cloud security, cybersecurity, data protection security, fintech, FSI, IoT, cyber defence, dan masih banyak lagi.
"Suatu kehormatan bagi MASTEL berpartisipasi sebagai Co-host dalam acara Cyber Intelligence Forum Indonesia 2021 ini dengan melibatkan banyak pemangku kepentingan mulai dari institusi pemerintahan, penegak hukum, pertahanan, BUMN, dan perusahaan swasta, serta para profesional yang memiliki perhatian besar pada keamanan dan ketahanan siber," kata Chairman MASTEL Sarwoto Atmosutarno dalam siaran pers, Jumat.
"Sesuai tema Cyber Intelligence Forum Indonesia 2021, âThreat Landscape for Indonesiaâs Digital Leadersâ, acara ini menyoroti para digital leaders termasuk dari Huawei Indonesia yang berbagi ilmu serta best practice dengan tujuan memperkaya informasi keamanan siber dan melakukan benchmarking untuk mencari solusi perencanaan ke depan," kata dia.
Ancaman kejahatan siber telah menjadi isu internasional, termasuk di Indonesia. Data dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) periode Januari â" Mei 2021, menyebutkan jumlah kasus serangan siber di Indonesia mencapai 448 juta kasus.
Dalam penanganannya, diperlukan sinergi dari semua pihak dalam pengembangan teknologi yang mencakup pengembangan infrastruktur, big data, dan cybersecurity.
Sementara itu dalam rangka mengembangkan infrastruktur teknologi di tahun 2021, teknologi 5G akan menjadi salah satu penopang yang diprioritaskan oleh pemerintah Indonesia.
Syarbeni selaku Cyber Security and Privacy Protection Officer, Huawei Indonesia mengatakan, âKepercayaan pada keamanan 5G telah menjadi perhatian utama negara-negara di seluruh dunia seiring dengan perubahan dunia yang semakin digital."
"Huawei percaya bahwa kepercayaan harus didasarkan pada fakta-fakta yang dapat diverifikasi, yang selanjutnya harus didasarkan pada standar bersama. GSMA dan 3GPP telah bekerja bersama para pemangku industri seluler untuk mempromosikan NESAS sebagai standar spesifikasi jaminan keamanan yang telah diterima secara luas oleh industri. Kami percaya bahwa ini adalah cara yang efektif untuk membangun kepercayaan di era digital," kata dia.
Event perdana Cyber Intelligence Forum Indonesia 2021 juga memiliki fitur chat dan temu bisnis yang dilengkapi teknologi Artificial Intelligence sehingga memudahkan partisipan dalam berjejaring sesuai dengan profil yang diinginkan berdasarkan minat, industri, serta produk yang ditawarkan atau yang dicari.
Hingga saat ini sudah lebih dari 1.000 pengunjung yang mendaftar ke platform Cyber Intelligence Forum Indonesia. Selama penyelenggaraan hingga 12 September 2021 nanti, partisipan akan tetap saling terhubung untuk terus berbagi pengalaman dan informasi.
Toerangga Poetra selaku President Director, PT Adhouse Clarion Events meyakini bahwa Cyber Intelligence Forum Indonesia adalah forum yang dibutuhkan oleh Indonesia saat ini.
"Dengan maraknya kenaikan kasus serangan siber yang sangat masif, dunia telah memasuki fase Cyber Warfare dimana dibutuhkan kesadaran yang tinggi dari para pemangku kepentingan termasuk pemerintah dan swasta dalam menetapkan standar dalam rangka penyelesaian masalah tersebut," kata Toerangga.
"Karena itu, Cyber Intelligence Forum Indonesia hadir untuk memberikan wadah pengembangan teknologi terkini di bidang siber dan memfasilitasi para stakeholder demi terwujudnya pembangunan infrastruktur teknologi Indonesia yang maju, sehingga kemandirian teknologi siber di Indonesia bisa terwujud. Dan kami mengucapkan terimakasih atas partisipasi Huawei Indonesia diacara Cyber Intelligence Forum Indonesia dan bisa berbagi best practice kepada para pemirsa yang hadir secara virtual,â tutup Toerangga.
Baca juga: Huawei pasok peralatan medis, dukung pemerintah lawan pandemi
Baca juga: Huawei berikan pelatihan untuk SMK, dukung siapkan SDM digital
Baca juga: Huawei resmi merilis FreeBuds 4 di Indonesia, harga Rp2 jutaan
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
COPYRIGHT © ANTARA 2021
0 Response to "Cyber Intelligence Forum hadirkan 32 pembicara pemerintah dan swasta"
Post a Comment