Warga China Panic Buying hingga Iran Cegat Kapal Perang AS

Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah peristiwa meramaikan berita internasional pada Rabu (3/11).

Mulai dari pasukan Iran cegat kapal militer Amerika Serikat, Presiden Joe Biden santai menanggapi kemungkinan AS-China berperang, hingga warga China panic buying menjelang lockdown lagi.

Pasukan Iran (IRGC) mencegat kapal militer Amerika Serikat yang mencoba merampas ekspor minyak Iran di Teluk Oman. Kabarnya, kapal AS ini merampas minyak Iran dari sebuah kapal tanker ke kapal tanker lain.


IRGC mengklaim pihaknya berhasil menggagalkan upaya perampasan ini. Mereka menyerbu dek kapal kedua tadi dan mengembalikan kapal itu ke perairan Iran.

Mengutip The Jerusalem Post, pasukan AS berusaha mengambil kembali kapal itu dengan helikopter dan kapal perang, tetapi tidak berhasil. Tak hanya itu, militer AS juga disebut berusaha menghalau kapal tanker tadi yang berusaha masuk ke perairan Iran.

Sejumlah warga Beijing, China, panic buying atau panik belanja usai pemerintah meminta masyarakat menyetok kebutuhan sehari-hari untuk keadaan darurat.

Sebelumnya, China meminta warga negara itu untuk menyetok bahan pangan menjelang musim dingin. Sementara pemerintah berencana memperketat lockdown demi mencegah penularan Covid-19 varian delta sebelum Olimpiade Musim Dingin 2022.

Mendengar pemberitahuan tersebut banyak warga yang bingung dan bergegas begitu saja ke supermarket guna membeli persediaan minyak goreng dan beras tambahan.

"Ini akan jadi musim dingin yang dingin, kita ingin memastikan ketersediaan makanan cukup," kata salah satu perempuan yang memindah beras ke sepedanya di supermarket Beijing seperti dikutip Reuters, Rabu (3/11).

Rezim Taliban mengumumkan larangan total penggunaan mata uang asing di Afghanistan.

Langkah ekstrem itu dinilai sejumlah pihak bisa menyebabkan gangguan terhadap perekonomian Afghanistan yang kini semakin berada di ambang kehancuran.

"Situasi ekonomi dan kepentingan di negara ini mengharuskan semua warga Afghanistan menggunakan mata uang Afghanistan dalam setiap perdagangan dan transaksi mereka," kata Taliban dalam sebuah pernyataan kepada wartawan di Kabul pada Selasa (2/11).

Selama ini, mata uang dolar Amerika Serikat tersebar luas di pasar Afghanistan. Mata uang asing lainnya terutama negara-negara tetangga juga banyak digunakan di kota-kota pelosok di perbatasan.

China membalas kritik Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang dilontarkan dalam Konferensi Perubahan Iklim (COP26).
Dalam acara itu, Biden menyebut China tak mau terlibat atau menjauh dari perbincangan masalah iklim.

"Tindakan menunjukkan lebih banyak daripada ucapan," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, Rabu (3/11).

"Apa yang kita butuhkan untuk mengatasi perubahan iklim adalah tindakan konkret dibandingkan omong kosong. Tindakan China untuk mengatasi perubahan iklim nyata," tambah Wenbin, dikutip AFP.

(rds)

[Gambas:Video CNN]

0 Response to "Warga China Panic Buying hingga Iran Cegat Kapal Perang AS"

Post a Comment