Pemprov DKI Tindaklanjuti Air Ancol Tercemar Paracetamol
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemprov DKI Jakarta akan menindaklanjuti hasil studi yang melaporkan bahwa air di Teluk Angke dan Ancol tercemar paracetamol dengan konsentrasi tinggi.
"Kita terimakasih kepada para peneliti yang mau meneliti kualitas air laut, itu kan bagian dari pencemaran. Nanti kita dalami, kita telusuri di mana sumbernya dan akan membuat kebijakan-kebijakan untuk mengatasi pencemaran itu," kata Humas DLH, Yogi Ikhwan saat dihubungi, Jumat (1/10).
Yogi mengatakan penelitian untuk memantau kualitas air laut di Jakarta sering dilakukan. Namun, parameter paracetamol tidak pernah digunakan.
"Pemantauan air laut 1 tahun kita lakukan 2 kali. Parameter sesuai dengan baku mutu dalam PP 22 tahun 2021, namun tidak ada parameter paracetamol," katanya.
Sebuah studi berjudul 'Konsentrasi Tinggi Paracetamol di Wilayah Perairan Teluk Jakarta, Indonesia' yang ditulis peneliti Oseanografi LIPI Wulan Koagouw dan beberapa peniliti lain, melaporkan Teluk Angke dan Ancol yang ada di wilayah Jakarta Utara, tercemar paracetamol dengan konsentrasi tinggi.
Penelitian ini melibatkan sampel dari empat wilayah teluk di Jakarta dan satu dari wilayah teluk di Jawa Tengah.
Hasil dari penelitian sampel tersebut menunjukkan wilayah perairan tersebut telah terkontaminasi, dan beberapa kandungannya adalah senyawa dari obat-obatan.
Data pada penelitian awal ini menunjukkan sejauh mana kualitas wilayah perairan tersebut dan hasilnya adalah kandungan yang ada di perairan tersebut melewati batasan paramater dari standar kualitas air laut di Indonesia.
Kemudian yang menarik dari hasil penelitian tersebut adalah ditemukan kandungan paracetamol yang tinggi pada dua wilayah di Jakarta, yaitu Angke dan Ancol.
Kandungan paracetamol yang terkandung di Angke bahkan mencapai 610 nanogram per liter. Sedangkan di Ancol kandungannya mencapai 420 nanogram per liter.
(yoa/bmw)[Gambas:Video CNN]
0 Response to "Pemprov DKI Tindaklanjuti Air Ancol Tercemar Paracetamol"
Post a Comment