Pedagang Mengeluh Tusuk Sate dan Arang di Kendal Sepi Peminat Wartiyah Turun 50 Persen

TRIBUNPANTURA.COM, KENDAL - Pedagang di sejumlah pasar tradisional Kendal pasrah ketika dagangan tusuk sate dan arang sepi pembeli menjelang Hari Raya Iduladha 2021/1442H.

Bahkan, persediaan dagangan masih cukup banyak di beberapa penjual, sementara Lebaran Kurban tinggal menghitung jam lagi.

Seperti yang dialami Wartiyah (50), pedagang tusuk sate dan arang di Pasar Tradisional Kota Kendal.

Wartiyah mengatakan, stok perlengkapan untuk membakar sate masih banyak.

Dari total 100 ikat tusuk sate dan 50 plastik arang, ia baru bisa menjual sebagian kecilnya. Padahal, Wartiyah sudah berjualan lebih awal beberapa hari dari biasanya. 

"Jualannya (arang dan tusuk sate,red) sudah beberapa hari lalu, sudah 10 hari. Tapi ya gini tetap aja sepi, ada yang beli paling sedikit-sedikit."

"Arangnya baru laku 10 bungkus, tusuk satenya gak ada 10 ikat, alat bakarannya baru laku 2 yang kecil," terangnya di pasar, Senin (19/7/2021).

Wartiyah menyadari jika permintaan tusuk sate dan arang tahun ini menurun 40-50 persen di banding Iduladha 2020 lalu. Akan tetapi, ia tidak mengetahui pasti apa saja yang menjadi penyebabnya. 

"Mungkin karena yang kurban sedikit, bisa juga karena ekonomi, jadi lebih pilih beli yang bisa dimakan sehari-hari. Kalau kenaikan harga sepertinya tidak, naiknya cuma Rp 500 - Rp 1.000 saja," ujarnya.

Wartiyah yang juga sebagai penjual perabot rumahtangga itu melanjutkan, stok arangnya diambil dari Kota Semarang.

Pada tahun ini, ia hanya berani menyetok 1 karung arang saja agar nantinya tidak tersisa banyak. Sementara tusuk sate diambil dari masyarakat Kendal.

0 Response to "Pedagang Mengeluh Tusuk Sate dan Arang di Kendal Sepi Peminat Wartiyah Turun 50 Persen"

Post a Comment